Begitu cepat kebahagiaan menguap,
terbang jauh,
melebur bersama asap yang ditelan awan.
Tak bisa selamanya meredam rasa,
ujungnya pasti mendera jua.
Dusta apabila kau bilang kau tak mengenal
rasa.
Memangnya kau siapa?
Merasa berhak mempermainkan rasa,
mengabaikan tawa.
Kau tahu betul rasa getar itu ada, sedikit.
Tetapi rupanya itu tak cukup,
meski hanya untuk mengundangku ke dalam
bahagia.
Dan kau mencibir,
“Siapa suruh jatuh cinta?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar