Sabtu, 13 September 2014
jodoh adalah rumah ternyaman untuk pulang
Perjalanan pulang memang tak seperti yang kita rencanakan, gak semulus yang kita kira, gak semudah yang kita bayangkan.sama seperti perjalanan pulang tadi dari pacet ada aja halangan, dari perbaikan jalan yang membuat aku dan teman-teman ku memutar kurang lebih 7km padahal jalan normalnya gak lebih dari 1km.trus nyampe di daerah bangsal kita berpapasn dengan orang meninggal, jadi kita berhenti demi menghormati orang yang telah meninggal tersebut.aku kira setelah itu udah gak ada halangan lagi, ternyata perkiraanku salah, 8km an jarak dari rumah ban kita bocor, apes? Gak juga, ini lah rencana tuhan, ini lah yang ruhan gariskan untuk ku dan aku memetik pelajaran dari perjalanan pulang itu.
Sama halnya dengan jodoh, jodoh pun merupakan perjalanan dan bagian dari kehidupan.jodoh gak akan ketuker, mungkin dia lagi memutar untuk mencari jalan atau berhenti sejenak di hati orang lain karena lelah berjalan, bisa juga ada seseorang yang dia pikir itu jodoh dia dan bersandar terlalu lama lalu kemudian dia akan sadar bahwa tujuan akhirnya adalah kamu, rumah terakhir untuk pulang selamanya.
Sama halnya seperti aku, yang selalu menunggumu pulang, setelah sekian lama kamu merantau di hati orang lain.aku tetap akan selalu menunggumu pulang dan aku gak pernah beranjak satu senti pun semenjak kamu memilih pergi, dulu.aku tidak berpindah, aku tidak bergeser agar kamu bisa menemukan ku meskipun aku tau susahnya jalan yang kamu lalui untuk menujuku.aku akan tetap sabar menunggumu pulang, aku lah rumah ternyaman yang bisa kamu singgahi kapan pun kamu mau, kapan pun kamu ingin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar