Rabu, 17 September 2014

kenangan yang menakutkan


Tidak ada celah untuk melangkah tanpa
terluka
Seumpama terjebak di lantai yang dingin
Dikepung banyak serpihan
Sesuatu yang dulu indah dan utuh
Kini pecah berserakan tidak terhitung
Mustahil semua kembali

Hanya berdiam diri di ketanyaan
Menikmati ketakutan akan tiap esok
Seperti pura-pura tidak sakit
Yang ditipu diri sendiri

Pada satu pecahan aku berkaca
Melihat diriku yang bersalah dan tanpanya
Itu juga sakit
Oh tangan siapa terserah tolong mengulur
kepadaku
Angkat aku dari tempat aku berpikir dan
merasakan
Selamatkan aku dari caraku melihat
kenangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar