Bagiku, senyummu termasuk doa yang Tuhan
kabulkan. Kamu seperti puisi. Indah, meski sulit di mengerti
orang.
Dan
Akulah pencinta kata, ataupun kata itu
sendiri, aku sering bermain dengan kata-kata.
Kupikir kata-kata adalah bagai keping-keping
yang berhamburan di angkasa oleh karena dua
bintang yang bertabrakan di langit.
Sebagian keping-keping itu jatuh di dalam
kepalaku. Kini aku merapikan keeping demi
keeping itu di dalam tulisan ini. Alasannya
sederhana saja, agar kata demi kata yang
kukumpulkan ini tidak hilang dihempas angin.
Tidak lebih. Semoga kamu pun menikmatinya….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar