Senin, 18 Agustus 2014
tak di cintai oleh mu, dan aku sadari itu
Karena aku sudah terlanjur
mencintaimu
Seperti rahim yang tak mungkin
menelan lagi anaknya
Sekali-pun laba- laba telah
membangun sarangnya dalam hatimu
Sesungguhnya aku tidak ingin keluar.
Atau biarlah di dalamnya aku di sekap
Dengan nafas yang terengah- engah
Teriring isak yang tersandung-
sandung di tenggorokan
Inilah aku yang betapa ingin
membangkitkanmu yang tergeletak
Mungkin ini garis terberat aku
mencintaimu
Ada baiknya aku memohon ampun
Mengakui kelemahan
Menjunjung tinggi belas kasihan
Dan tak lupa berterima kasih
Aku tidak ingin hanya sekedar ada
Tapi siap dan lagi bisa
Bila lengah mata melihat
Atau lelah pundah memikul
Ketahuilah, langkahku tetaplah engkau
Aku ingin terlempar untuk membentur
bola matamu
Lalu menggelinding di atas setiap
esokmu
Bagiku, wajah yang di pukul kelak
masih lebih ringan
Daripada tidak di peluk kamu di saat-
saat seperti ini
Karena tidak di cintaimu adalah
sesuatu yang baru
Yang membuatku merasa asing di
antara segala hati yang membuka
pintunya kepadaku
Di dalam tubuhku
Di dalam hidupku
Kaulah darahku
Alasan degup jantungku
Kini aku merasa bahwa hatimu telah
menelanku hidup- hidup
Ataukah aku melantur?
Tidak… Aku hanya takut menjadi
bangkai dalam hatimu
Itu saja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar