Minggu, 24 Agustus 2014
perihal membuka hati
Bagaimana kita bisa dekat, sementara kau
selalu memberi jarak. Bagaimana kita bisa
menyatu, sementara kau selalu takut lebih
dulu.
Perihal sakit hati aku pun pernah
merasakannya, perihal takut kecewa aku
pun memilikinya. Tapi apakah kita
selamanya akan seperti batu, saling diam,
kemudian mundur dengan ketakutan
masing-masing.
Kuharap tidak demikian, bagaimana jika
sekarang kita bermain peran. Kau berperan
sebagai seorang putri yang tangguh dan
aku berperan sebagai pangeran yang
pemberani. Kita berpura membangun
kerajaan di alam imajinasi, sementara di
dunia nyata, kita belajar saling menguatkan
untuk membangun masa depan. Jika kau
tak ingin aku yang jadi pasanganmu,
anggaplah aku sebagai teman. Jika kau
belum mampu, anggaplah aku sebagai
bayangan. Jika itu masih membuatmu risih
anggaplah aku tak pernah ada.
Untuk ‘kamu’ yang terlalu takut sakit hati,
untuk ‘kamu’ yang takut kecewa lagi,
pejamkan mata dan rasakan betapa Tuhan
punya segudang rencana untuk masa
depan. Melangkahlah meski perlahan,
beranjaklah meski pelan. Tak ada yang
berhak memaksamu untuk membuka hati,
tapi alangkah baiknya jika kamu belajar
mendamaikan hati. Entah pada siapa
akhirnya kamu berlabuh (orang yang sama
atau orang yang baru di masa mendatang)
kamu perlu belajar berdamai dengan
apapun yang membuatmu tak tenang saat
ini.
Sibukkan diri, habiskan lebih banyak waktu
untuk melakukan hal baru. Mencintai
hobimu, mencintai mimpimu, melakukan
apapun yang bisa membuatmu merasa
lebih nyaman. Perihal sakit hati, perihal
takut dikecewakan lagi, kau harus yakin
suatu hari Tuhan akan kirimkan orang yang
tepat untuk membuka kembali hatimu.
Karena hanya keyakinan pada-Nya tempat
tertinggi sebuah pengharapan.
Selamat berjuang duhai orang-orang yang
susah membuka hati, selamat berjuang
orang-orang masih takut sakit hati lagi,
termasuk aku.
Sebenarnya aku percaya, kita tidak benar-
benar takut sakit hati lagi. Kita hanya
belum dipertemukan dengan orang yang
tepat … keep laugh and enjoy every part
that Allah give to us…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar