Senin, 18 Agustus 2014

gak tau harus ngasih judul apa


Masih dengan perasaan yang sama,
bahkan mungkin lebih. Perasaan yang
kuletakkan di sisi tertentu di hatiku,
perasaan rindu yang kadang sakitnya
harus ku sembunyikan di balik
senyumku.

Di raga yang terlihat, mungkin tawaku
bisa menggelak, senyumku tak henti
mengembang dan candaanku bisa
dapat menghibur sesiapa.

Tapi cobalah melihat sedikit ruang di
hatiku, kau akan menemukankan ada
hampa yang menyakiti lebih dari rasa
sakit.

***

Pada tawa ada tangis

Kau sungguh mungkin tak beruntung,
di cintai oleh laki-laki sepertiku.
Laki-laki yang mencintaimu begitu
banyak tapi tak pernah sedikitpun
cukup percaya diri pada dirinya
sendiri.

Karena aku percaya dan aku
yakin Tuhan tak pernah salah
membuat skenario hidupku. Aku yakin
harapan yang tumbuh di hatiku
bukanlah hal yang kebetulan. Maka
perihal kau, aku memintamu.

Karena aku percaya,
kebahagian bukan hanya tentang
terkabulnya pinta. Tetapi pada pinta
itu dapat membahagiakan orang yang
kita cinta. Sedang untukku kau adalah
bulan bagiku yang punguk. Maka
perihal kau, bagaimana
kubahagiakanmu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar