Senin, 18 Agustus 2014

patah hati musibah atau hikmah?


Patah Hati?
Iya, sudah, di umur seperti ini saya
tentu pernah merasakanya. Namun
seperti yang sering di katakan, ujian
itu punya tingkatan. Dan kali ini lebih
dari patah hati, ternyata ada hal lain
yang lebih menguras perasaan
“pengabaian” :’)
So, kepada siapa pun yang patah hati,
bersyukurlah. Aku akan menjadi
jaminan, sungguh itu akan
menguatkanmu, membuatmu
menghargai cinta yang kau percaya
kelak. :)
Dan kali ini, ketika aku menunggu
hatiku di patahkan. Waktu lebih
memilih membiarkanku terganntung
dalam tanyaku, dalam penantianku.
Dalam kekukuhanku bertahan, dalam
setiaku. Hanya tersebab aku telah
memilih cinta yang aku tunggu.
Terlepas dari ketetapanNYA tentang
siapa kelak belahan jiwaku, cinta tetap
saja memintaku bertahan.

Cinta telah Memilih..
Apapun akhirnya, patah dalam hati,
sakit dalam jiwa, luka dalam raga.
Pun bahagia dalam sukma..
Cinta akan selalu jadi jawaban..
Sebab cinta tak pernah salah..
Ia lahir dari nurani,
Maka segala buruknya hanya tercipta
dari didikan pelaku pencinta..
Tapi seperti itulah, tersebab cinta itu
fitrah..
Ia akan selalu menuntun pada
kebenarannya..

Pedih di hatimu itu,
walau serasa akan mencabut
nyawamu,
sesungguhnya ia membuka keindahan
sisi kehidupan yang tak mungkin kau
kenal
jika engkau tak pernah jatuh cinta.

Sesungguhnya,
Lebih baik jatuh cinta dan patah hati,
daripada tak pernah mengenal cinta.
Semakin engkau terluka,
semakin besar kemampuanmu
untuk memuliakan belahan jiwa
yang sedang disiapkan oleh Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar