Selasa, 26 Agustus 2014
anonymous
Dia pernah datang dan pergi lalu kembali
lagi menjadi teman dia hadir sebagai
tempat untuk aku bercerita.
Sama halnya, seperti itu yg aku inginkan
dari kamu.
Walau kamu datang, lalu pergi jauh bahkan
sangat jauh, aku ingin kamu tetap menjadi
matahari yg menyinari bumi ketika siang,
bulan yg menerangi bumi ketika malam,
dan bintang yg menghiasi langit-langit
gelap.
Meskipun cahaya bulan tidak seterang
matahari, tapi kamu tetap ada ketika aku
membutuhkanmu. Meskipun cahaya
bintang tidak berbentuk seperti bulan, tapi
kamu tetap hadir dalam hidup aku.
Seperti janji kamu yg sama sekali tidak
kamu ingat.
Tapi, lebih baik seperti itu. Percuma saja
kamu hadir di hari-hari aku kalau memang
tidak bisa bersatu. Lebih baik kamu tidak
pernah hadir dan masuk dan mencampuri
ceritaku.
untuk mu yg kunamai puisi
Bagiku, senyummu termasuk doa yang Tuhan
kabulkan. Kamu seperti puisi. Indah, meski sulit di mengerti
orang.
Dan
Akulah pencinta kata, ataupun kata itu
sendiri, aku sering bermain dengan kata-kata.
Kupikir kata-kata adalah bagai keping-keping
yang berhamburan di angkasa oleh karena dua
bintang yang bertabrakan di langit.
Sebagian keping-keping itu jatuh di dalam
kepalaku. Kini aku merapikan keeping demi
keeping itu di dalam tulisan ini. Alasannya
sederhana saja, agar kata demi kata yang
kukumpulkan ini tidak hilang dihempas angin.
Tidak lebih. Semoga kamu pun menikmatinya….
jika melupakan itu pilihanmu
Mengapa harus menunggu hujan reda?
Agar lebih jelas melihat Jalanan, dan kau
bisa memilih dengan teliti tempat mana
untuk disinggahi.
Begitu juga dengan cinta, saat patah hati
berperan seperti hujan yang turun tak
berkesudahan, mengabu-abukan
pandangan, tak jelas arah mana yang
dituju, sebab terlalu larut dalam
gemuruhnya dan terikat dalam energinya.
kau begitu tenggelam dalam kenangan
tentangnya, seolah menghapuskan
kenangan itu sama saja dengan
membunuhmu, kau begitu terikat dalam
cintanya.. shingga tak sadar bahwa, apa
yang diberikan suatu saat diambil
kembali..
Sembuhkanlah patah hati seperti
menunggu hujan reda, walau termakan
waktu dan lama yang sangat
membosankan, menyakitkan.. tapi
setelahnya kau bisa melihat dengan jelas,
melangkah perlahan dengan hati yang lebih
tentram, sebab hujan tadi kau jadikan
pelajaran, pelajaran bahwa.. segala
sesuatunya membutuhkan, sabar..
Jika ingin melupakannya maka
bersabarlah..
yang kau tak tau
Aku juga ingin memelukmu, membisikan
kata yang perlu kau tahu. Tapi aku takut,
pelukku hanya menghimpit rongga dadamu,
menyesakkan napasmu, dan kata-kataku
menyakitimu. Mungkin memang tidak
untuk saat ini, tapi nanti; saat kita sudah
sepenuhnya bermain dengan hati, dan
kenyataan lagi-lagi membangunkan kita
dari mimpi.
Sebab, aku juga mencintaimu dalam-
dalam, semakin dalam, dan dibiarkan
tenggelam. Karena cintaku sungguh sangat
diam-diam...
sajak yang tak pernah selesai
Sajak ini ialah caraku menafsirkanmu
; sebuah kebingungan jelang tidur yang tak bisa
kujawab sendiri.
Sebab diingatanku, kau bayangan yang tak
ditenggelamkan gelap malam.
Kau telah menjelma duri tajam;
duri yang telah kuikhlaskan menancap,
ke dinding hati ketulusan.
Perihal pertama kebingunganku ialah wajahmu.
Bagaimana bisa hadirmu, ada di saat pejam
tidurku?
Kau serasa racun menyebar dalam diri, tak teraba
tapi terasa pasti.
Kau pil pahit merusak isi dada, terbuat dari
kenangan cantik kita berdua.
Ia mendadak menjelma kunang-kunang yang
bergerak tiada letihnya; terbang beterbaran
bermain di taman ingatan.
Entah gambaran apa ini? Mungkin ini yang
kemudian disebut orang sebagai kenangan.
Ia seolah mempunyai mata;
mata yang menyalak dalam gelap minta
diperhatikan.
Apa itu karena matamu dulu?
Mata yang kuingat paling cantik, tempat
meleburkan duka-hitam-pahit.
Ya, tatapanmu. Ia serupa pusat putaran rotasi
bumi, dimana pun aku pergi.
Padamulah arti pulangku kembali.
Matamu berair.
Sedihku hadir.
Ah, kenapa Tuhan ia tidak bisa keluar dari
pikiranku?
Aku seperti pintu yang terus menerus diketuk,
padahal pintu itu jelas sudah tertutup.
Bukankah kau Tuhan, selalu mengajarkanku
syukur?
Aku sudah menjalani apa yang bisa kujalani,
menanggung apa yang telah kusanggupi.
Sebab seperti pelukan dari belakang.
Kudiamkan lengan. Agar kau bukan lagi di
lingkaran-dekapan.
Kini tak apa aku menjadi abu, yang terbang agar
tanaman lain bisa tumbuh.
Sedangkan kau tungku api,
terserah menyala membakar entah sampai nanti.
Tapi mengapa ketika aku mulai bersyukur, selalu
muncul bayanganmu yang kufur.
Kamu begitu fasih mengelabui hati, mengganti arti
membahagiakan dengan melepaskan.
“Bahagia seperti apa itu?, hujatku dalam hati,
bukankah bahagia tak lebih dari gambar yang kita
ciptakan dalam kepala?
Sedang keterbatasanku. Bukankah ia cobaan?
Bukan, alasan kita saling melepaskan.”
Inilah membawa kebingunganku selanjutnya,
kita saling ‘melepas’ tapi mengapa bayangmu tak
tanggal lekas.
Selalu datang disaat jelang tidurku.
Bagaimana kau bisa disana, apa kau menungguku
tidur?
Selalu sesaatku perlahan memejam mata
kenanganmu pecah dalam kepala.
Ia menjelma pedang yang menghunus jantung,
lalu merobek-robeknya tanpa ampun.
Tidakah kau mengerti, hal itu membuatku perih?
Pasti itu karena senyummu?
Lengkungan yang kuingat paling memikat, tempat
isi ulang peluhku menjadi semangat.
kau kolam untukku tenggelam; tenggelam
menyelami mata air ketabahan.
Bius ampuh penghilang rasa sakit yang selalu
kuandalkan.
Kau muram.
Tawaku karam.
Sedangkan sentuhan kulitmu.
Ialah bumi dimana kuberpijak, langit yang
menerangi setiap tapak.
Kemanapun aku pergi, sebenarnya tetap kaulah
alam berlindung diri ini.
Peluhku jatuh, kau hadirkan angin sepoi sesaat.
Kumenangis, kau hadirkan hujan untuk
menutupinya cepat.
Kau udara, yang tak habis-habisnya tempatku
bergantung napas.
Tanpamu, hempaskanku ke jurang sedih tanpa
batas.
Karena tak ada terbayang di’angan’ku, untuk kau
jadi ‘angin’ lalu.
Dan kini kau memang berlalu.
Jauh.
Meninggalkan ragaku.
Kini kepakan kunang-kunang itu pun
mengangguku setiap malam.
Cahayanya gemintang, ia terbang berputar-putar
mengitari taman ingatan. dari tempat ke tempat.
Bekas tawa kita pecah melekat.
Pada mulanya kunang-kunang itu muncul di
mimpiku, di dalam tidurku, di pejam kedua
mataku.
Kemudian ia keluar dari tanganku; tangan yang
pernah kubalas sentuhanmu yang hangat.
Kini mereka terbang gentayangan. melayang di
kamarku. Kemudian dengan kompak membuat
konstelasi wajahmu yang manis. Lambat laun
kulihat muncul lehermu disana. Kemudian lengan
tanganmu.
Tangan dari tempatku bertahan, kekalahan hidup
pun tak apa jika pelukanmu ada setiap
kubutuhkan.
Dekap lengan yang setara embun pagi surga.
Masuk menyelinap mengugurkan perih cobaan
dunia.
Hingga kau benar-benar masuk dalam jiwa.
Merasuk, mengisi kekosonganku disana.
Kuingat, semua begitu terasa menyenangkan, saat
lenganmu merengkuh badan.
Tapi tidak saat kau tiba-tiba melepaskan,
dan tubuhku keburu tak mengetahui cara
bertahan.
Nah! mengertilah kamu apa yang kurasakan
sekarang.
Tapi jika itu kurang?
Tambahkanlah perasaan itu; perasaan sekarang
dengan sepi jelang tidurmu,
taburkanlah suasana gelap kamar tidurmu,
padukanlah juga dengan sunyimu.
Kemudian aduklah dengan kuat semua itu.
Pekat benarkan?
Sesaat sesak pun meruak.
Kini semua kunang-kunang terbang berhamburan;
di mejaku, tempat tidurku, Lemariku, sobekan
poto-poto kita yang lucu, dan tentu barang-
barang pemberianmu. Semuanya menyala bak
pasar malam.
Dan tentu wujudmu yang kini utuh dibuatnya.
Kulihat kau masih terpaku di depanku, lalu tak
lama kemudian kau tersenyum, dan melambaikan
tangan.
Aku pula tersenyum gemetaran.
Ah, kini kau makin menyelamiku lagi.
Bagaimana untuk berhenti.
Tuhan, entah apakah dengan berdoa seribu kali
ini akan terhenti?
Tapi bagaimana bisa, jika sudah mendarah
daging begini.
“Tolong pergilah kunang-kunang”, teriakku dalam
hati. Tapi kunang-kunang itu pun masih saja
keluar dari kepalaku, tanganku, mulutku dan
seluruh tubuhku.
Tidakkah kau tahu?
Tubuhku istirahat itu bukan untuk memikirkanmu.
Sungguh kebingungan ini tak bisa kujawab
sendiri.
Aku sudah letih.
Sesak.
Menanggungnya sendiri.
Oh Tuhan ini yang paling lagi aku tak sanggup,
apa cukup bersyukur ini akan selesai? Pun
ditambah doa dan sabar?
Rasanya tidak! karena air mataku ternyata tidak
sabar; tidak sabar berdoa agar selalu disyukuri
ketabahan.
Sebab
air mataku kutanyapun terjatuh, tak mengerti
hendak ia jatuh untuk apa dan siapa.
Akukah yang sebenarnya merindukanmu yang
pergi?
Atau semua ini tanda kau berpisah denganku;
Sebuah tanda kau pergi meninggalkan
tubuhku ini?
gerimis cinta
Jika saja gerimis tidak lebih dulu mencuri
perhatianmu.
Mungkin aku tidak perlu digigilkan cemburu setiap
ia hadir di mataku.
tapi beruntung aku sempat mencuri senyummu,
karena itu cukup meredakanku.
-----------------------
Lewat gerimis,
Aku cemburu pada caramu menghapus luka, diam-diam tanganmu menengadah ke arahnya.
Jadi kuputuskan bermain hujan, untuk meresapi
rahasia kesejukannya.
Kelak jika kau terluka, peluklah diriku saja.
--------------------------------
Serupa angin menyepoi rambut kita, aku juga
ingin seperti dia.
Melucuti semua gelisahmu, hingga terlukis
senyummu merona disana.
Lalu tinggal kubingkai indah lewat kecup
keningmu saja.
---------------------------------
“Di dalam hujan itu ada anugerah tuhan “, rayuku.
tapi kamu masih saja termangu.
Malah jawabmu, ” Sepertinya gerimis ini akan
menjadi hujan yang lebat”
Maka kuputuskan saja untuk menarik tanganmu,
mencemburui balik gerimis itu layaknya bermain
hujan masa kecil kita dulu.
-------------------
Dan hujan pun semakin lebat, memerintahkan
langkah kita agar cepat,
sambil tahu-tahu telapak tanganku menjadi
payung di ubun kepalamu.
Kamu pun begitu juga rupanya.
Hingga tak sadar kita pun berbagi senyum,
karena tahu itu tak cukup melindungi– tapi cukup
meneduhkan hati kita.
--------------
Dalam hatiku berkata: ” Kamu pasti mengira
hujan ialah ajang cari penyakit.
Tunggulah, sampai hujan kugubah menghapus
rasa sakit.”
--------------
Dan sampai langkah yang tak seberapa, kau
mengembalikan tanganku ke asalnya.
aku diam-bingung saat itu. Dan kau malah
tersenyum sambil tanganmu mencoba memeluk
rintik hujan.
Entah kau lelah, kasih, atau kau mulai menikmati
rintik hujan ini?
tapi aku senang melihatmu begitu, hingga
tersadar aku tertular senyummu.
Ah! cinta, sepertinya ia ingin diartikan berbeda
saat itu.
---------------
Sungguh kasih, setelah itu, izinkanlah aku menjadi
hujan dalam hidupmu.
Setiap rerintiknya membawa ketenangan ke dasar
palung hatimu.
yang ‘kan selalu menjadi pertama kali
menyentuhmu,
menjadi yang kau andalkan ‘tuk mencairkan beku
luka dalam peparu.
hingga kau pun tak perlu takut sakit lagi, karena
ada aku yang selalu menemani.
--------------
Dan akhirnya kau pun memelukku kencang,
dan tangan lembutnya tak bisa lagi
kulawan.
Senin, 25 Agustus 2014
rumah ternyaman
Jika hati adalah rumah bagi hati yang
lain. Dan jika hati adalah tempat
pulang paling nyaman. akankah kau
ingin pulang pada rumah yang
kuncinya telah ada padamu? di
hatiku?
Di rumah ini, di hatiku. Aku suka
untuk menunggumu, duduk di antara
dua daun jendela dan sesekali melihat
jauh ke arah kau akan datang. Aku
menikmatinya, meski kadang hujan,
panas dan badai silih berganti
menerpa dari luar jendela. Aku suka
untuk menunggumu seperti itu, tanpa
aku harus menutup jendela dan
menghitung seberapa lama waktu
berlalu meninggalkanku. Mungkin kau
bertanya, mengapakah aku tak jemu,
hanya tergugu di tempat yang sama
setiap waktu? Kau tahu bagaimana
aku menikmati detik penantianku? Dan
seperti apa cinta itu menjelma
kebahagian yang membuat ku tetap
tinggal di sana? Ah mungkin aku tak
bisa menggambarkannya apatalagi
hanya dengan menorehkannya dalam
kata. Namun jika kau merasakan hal
yang sama, aku yakin kau akan tahu.
Perihal kedatanganmu, kau akan
datang bukan? aku harap. Dan tak
perlu cemas, tentang apa yang ku
inginkan dan seberapa lama aku akan
menunggumu. Tentang inginku, meski
hatiku tak bisa menjadi rumah
ternyaman bagimu, kedatanganmu
adalah hal yang tetap aku nantikan
setidaknya kau dapat memberiku kunci
yang pernah kusimpan di sakumu
tanpa tahu-mu. Dan tentang
menunggumu, tentu aku akan di sini,
merawat rumah untuk menjadi tempat
ternyaman kau pulang.
Seperti pagi tadi, mungkin tak bisa ku
suguhkan yang terbaik selain aksara
kata dalam seseduhan doa-doaku.
Bahkan mungkin di waktu senja pun
malam hanya itu yang bisa ku beri.
Sebab hanya itu yang rumahku miliki
— doa
Doaku – perihal rencana Tuhan
menitipkan rasa ini padaku, kuharap
adalah perihal cinta yang tak sekedar
pelajaran saja. ku harap DIA segera
menghadirkanmu untukku. Untuk
menjaga hatiku, agar halal hatiku
mencintaimu.
Maka tentang doa ini, semoga tidak
sedang mendikte TUHAN, kuharap
hanya sebagai meminta belas kasih
pada hati yang rapuh. Pun pada
apapun kelak pada akhirnya yang
tertakdir adalah yang terbaik.
Untukmu dan untukku. Dan bukankah
waktu dan jarak telah begitu tahu,
bahwa aku akan baik-baik saja?
Mencintai seseorang bukan melulu
memiliki, karena hati tahu betul
bagaimana mencintai bahkan pada
sesuatu yang abu. Baiknya, karena
aku bisa melakukan itu. Dan ya, aku
percaya, denganmu aku akan bahagia
dan tanpamu aku akan baik-baik saja.
Jika menunggumu dan mendoakanmu
adalah bagian dari usahaku, Bolehkah
ku pinta segeralah datang padaku –
entah untuk tetap tinggal selamanya
ataukah memintaku berhenti :)
Pada rumah ternyaman tempat kau
tinggal, ku harap itu adalah — hatiku
Minggu, 24 Agustus 2014
suatu hari nanti
Suatu hari nanti , kalian semua akan jatuh cinta
tanpa dibuat- buat.
Tanpa perasaan posesif kekanak- kanakan atau
rasa ingin pamer kasih sayang yang berlebihan .
Akan kalian temui seseorang yang membuat
kalian jatuh hati tanpa alasan.
Yang membuat kalian tidak takut pada jutaan
omong kosong soal sakitnya patah hati , yang
membuat kalian sudi menjadi diri kalian sendiri.
Tidak dengan ucapan manis atau perilaku yang
berpura - pura.
Kalian akan jatuh cinta dengan seadanya , tapi
juga dengan segalanya .
Kalian akan jatuh cinta dan berani
mempertanggungjawabkannya .
Bukan dengan pujian palsu atau rasa kagum
sesaat .
Tapi dengan tatap mata dan rasa saling percaya
Suatu waktu nanti akan ada seseorang yang
datang , dan membuat kalian jatuh cinta tanpa
alasan ,yang akan kalian jadikan prioritas , nukan
sekedar kalian banggakan di media sosial tapi
kalian bohongi di kehidupan nyata .
Suatu hari nanti , kalian akan bertemu
seseorang ,yang akan mendengarkan cerita kalian
di sisa hidupnya ,yang akan membuat kalian
paham benar apa itu arti kata sayang, yang
membuat kalian tidak sabar untuk menghabiskan
hari tua bersama , berdua , tanpa ragu. Tanpa
sempat terpikir untuk berpindah ke lain hati .
perihal membuka hati
Bagaimana kita bisa dekat, sementara kau
selalu memberi jarak. Bagaimana kita bisa
menyatu, sementara kau selalu takut lebih
dulu.
Perihal sakit hati aku pun pernah
merasakannya, perihal takut kecewa aku
pun memilikinya. Tapi apakah kita
selamanya akan seperti batu, saling diam,
kemudian mundur dengan ketakutan
masing-masing.
Kuharap tidak demikian, bagaimana jika
sekarang kita bermain peran. Kau berperan
sebagai seorang putri yang tangguh dan
aku berperan sebagai pangeran yang
pemberani. Kita berpura membangun
kerajaan di alam imajinasi, sementara di
dunia nyata, kita belajar saling menguatkan
untuk membangun masa depan. Jika kau
tak ingin aku yang jadi pasanganmu,
anggaplah aku sebagai teman. Jika kau
belum mampu, anggaplah aku sebagai
bayangan. Jika itu masih membuatmu risih
anggaplah aku tak pernah ada.
Untuk ‘kamu’ yang terlalu takut sakit hati,
untuk ‘kamu’ yang takut kecewa lagi,
pejamkan mata dan rasakan betapa Tuhan
punya segudang rencana untuk masa
depan. Melangkahlah meski perlahan,
beranjaklah meski pelan. Tak ada yang
berhak memaksamu untuk membuka hati,
tapi alangkah baiknya jika kamu belajar
mendamaikan hati. Entah pada siapa
akhirnya kamu berlabuh (orang yang sama
atau orang yang baru di masa mendatang)
kamu perlu belajar berdamai dengan
apapun yang membuatmu tak tenang saat
ini.
Sibukkan diri, habiskan lebih banyak waktu
untuk melakukan hal baru. Mencintai
hobimu, mencintai mimpimu, melakukan
apapun yang bisa membuatmu merasa
lebih nyaman. Perihal sakit hati, perihal
takut dikecewakan lagi, kau harus yakin
suatu hari Tuhan akan kirimkan orang yang
tepat untuk membuka kembali hatimu.
Karena hanya keyakinan pada-Nya tempat
tertinggi sebuah pengharapan.
Selamat berjuang duhai orang-orang yang
susah membuka hati, selamat berjuang
orang-orang masih takut sakit hati lagi,
termasuk aku.
Sebenarnya aku percaya, kita tidak benar-
benar takut sakit hati lagi. Kita hanya
belum dipertemukan dengan orang yang
tepat … keep laugh and enjoy every part
that Allah give to us…
cinta tak pernah memiliki tapi, ia tak punya karena
Jika kau percaya pada cinta maka kau
akan tahu bahwa tidak ada cinta yang
memiliki alasan.
Aku sibuk mencintaimu hingga tak tahu
bagaimana kau telah menumbuhkan
cintaku padamu dan mengabaikan
bagaimana cintamu padaku.
Aku tak bisa beranjak, terjebak pada rasa
yang tak ku tahu arah datangnya, pada
kamu yang tak ku tahu laju hatinya.
Tak ku temukan alasan kenapa cinta sudi
bertumbuh pada kamu yang sama sekali
belum bisa disentuh.
Kau tahu? cinta adalah pengecualian, kau
tak bisa melawan ketika itu sudah pilihan,
bahkan ketika itu sudah mustahil
diperjuangkan.
Cinta tak pernah memiliki tapi. Ia tak
punya karena.
Ia hanya ingin diikuti, meski sering kali sulit
dimengerti, dengan keras hati ingin berhenti
pada hati. Tak mau tahu seberapa keras
kau menghindari, ia hanya akan semakin
menjadi ketika berkali-kali kau
menyuruhnya untuk menyudahi.
Ia semakin tumbuh ketika ada
perbincangan tengah malam, ketika ada
ucapan selamat pagi, siang, sore, dan
malam.
Ketika terlalu banyak rindu yang kau
bebaskan melayang-layang menyerupai
wajahnya di angan.
Ketika semua logika tak mampu kau kuasai
bahkan ketika orang lain sudah
menyuruhmu berhenti karena melihatmu
tersakiti.
Lihat, betapa ia menjadikanmu orang yang
sama sekali tak memiliki alasan, tak punya
penjelasan, pada apa yang mereka sebut
itu cinta.
anonim
Hidup itu buram.
Kita tak pernah bisa melihat jelas masa
depan.
Dalam buram sebisa mungkin jangan diam.
Lakukan sebaikmu, sebisamu.
Bergeraklah.
Agar yang akan kau lalui bisa terlihat jelas.
Kini aku menemukan tangan yang bisa
selalu kugenggam dalam buram.
Kugenggam dalam setiap gerak, menuju
masa depan yang belum pasti, tapi akan
sama sama kita lalui.
mana yg tulus, mana yg rakus
Seorang teman mengatakan kepada saya,
“Nyatakanlah sampai dia menerimamu. Ya,
minimal tiga kali!” lama saya berfikir. Jujur
saja, seumur hidup, sampai saat menulis ini,
saya hanya pernah meminta perempuan
sampai dua kali. Apa benar begitu? Namun
satu hal yang saya pahami, perempuan
memang butuh diyakinkan. Meski tak semua
lelaki mampu meyakinkan dengan cara yang
bebal seperti itu. Beberapa lelaki sebenarnya,
lebih susah mengumpulkan keberanian untuk
menyatakan satu kali saja. Dan akan
mundur saat perjuangan pertama itu
ternyata dihempaskan.
Kata teman saya yang lain, “jangan terlalu
lancar dalam mengatakan perasaan, bikin
kesan grogi, agar dia nggak ngira kamu
sudah jago gombal,” Kalau untuk urusan
yang ini sebenarnya saya malah kesusahan.
Bukan apa-apa. Untuk berbicara hati dengan
perempuan yang saya sukai, sebenarnya
saya nyaman saja, nggak grogi, meski
beberapa kali masih grogi. Bukan karena
saya jago gombal, tapi karena saya sudah
mempersiapkannya jauh-jauh hari.
Mengumpulkan keberanian. Barangkali, itu
yang membuat saya lancar
mengutarakannya.
Dua hal tersebut, barangkali benar,
barangkali salah. Tergantung dari segi apa
kamu melihatnya. Yang jelas, dua hal
tersebut adalah pendapat teman saya.
Namun, ada hal yang harus saya sampaikan
kepadamu perihal seseorang menyatakan
rasa. Tak semua orang yang sangat cinta
padamu mampu menyatakanya berulang-
ulang. Kenapa? Karena saat kamu menolak
ia pada perjuangan pertama, bisa jadi dia
sudah hancur. Dan akan memilih memendam
saja pada tahap selanjutnya, meski cinta
padamu tak pernah hilang. Ada juga orang
yang hanya main-main denganmu, lalu
memintamu berkali-kali, karena kamu
menolaknya, bisa jadi itu karena ia memang
cinta, bisa jadi itu hanya karena dia
penasaran kenapa kamu menolaknya.
Perihal kegigihan menyatakan rasa ada dua
orang yang berbeda tapi melakukan hal yang
sama. Orang yang serius meminta, dan
orang yang rakus akan cinta. Dia yang
serius akan meminta hatimu berkali-kali,
tanpa memaksamu, dan mungkin saja
akhirnya akan memilih berlalu jika kau tak
juga menerimanya tanpa pernah
membencimu, dan mungkin melupakanmu
sepenuh hatinya. Sedangkan, orang yang
rakus akan cinta, akan memintamu terus-
terusan dengan kesan memaksa; kau harus
menerima cintanya. Jika berkali-kali kau tak
juga menerimanya, cintanya akan berubah
jadi benci kepadamu. Begitulah kira-kira.
Cinta yang tulus akan tetap tulus, dan
pelan-pelan ia akan menghapus diri tanpa
perlu membenci jika kau mengelakan
darinya. Cinta yang rakus, seringkali
memaksa, dan akan merencanakan kau
terluka bila kau menolaknya. Gunakanlah
hatimu untuk berbicara dengan matanya.
Karena hati dan mata terlalu sulit untuk
berdusta. Agar kau tahu mana cinta yang
tulus, mana cinta yang rakus.
tak pernah habis
Padamu cinta tak pernah habis. Meski seringkali
dicuci oleh tangis. Aku memilih bertahan bukan
karena takut kedinginan. Bagiku tetap
bersamamu melebihi keinginan. Aku manusia
yang utuh membutuhkanmu. Yang rela jatuh
membasuh sedu sedanmu. Tanpa pernah kau
minta, karena cinta selalu. Ia kembali pulih dari
luka-luka, menjagamu tanpa pamrih seisi dada.
Tak ada cinta yang sempurna. Aku pun pernah
membuat retak-retak di dadamu. Tanpa
kusadari, tanpa ku ingini, jatuh kata-kata yang
menyakiti. Namun ingin kusampaikan kepadamu,
tak pernah terniat aku menyakiti. Maafkanlah
segala salah. Akan kupeluk semua yang patah.
Biarkan kembali rindu lahir dari sebentuk
harapan yang mengalir. Doa-doa mungkin tak
akan berharga, tanpa rasa syukur karena kita
masih ada.
Peluklah segala harapan, biar kita tak tersesat
menuju tujuan. Denganmu saja ingin ku menua.
Memetik segala doa-doa di kala senja. Hingga
sepasang kita hanya tinggal nama. Raga akan
menghilang, tapi cinta akan selalu dikenang.
pahamilah
Ini bukan tentang aku yang memintamu
melupakan masalalumu. Bukan juga tentang aku
yang ingin kamu menjauh dari masalalumu.
Namun ini tentang bagaimana kamu harus
paham; bahwa adakalanya kehidupan kita yang
sekarang tidak perlu lagi mengikut sertakan
masalalu. Bukan karena cemburu, bukan karena
takut dia merebutmu, tapi karena memang
seharusnya kita berjalan ke depan. Bergandeng
tangan berdua saja. Aku meninggalkan
masalaluku. Dan kamu juga tak perlu membawa
dia di antara kita. Aku bisa percaya penuh
padamu, mungkin tidak pada dia.
Kau tahu? Masalalu itu ibarat benalu. Saat kita
memberinya kesempatan untuk ada –hidup di
antara kita. Pelan-pelan dia akan menghisap
kebahagiaan kita. Dia akan ikut campur dalam
apa yang kita jalani. Sengaja atau pun tidak
begitulah pada kenyataannya. Tak usah lupakan,
hanya saja biasakanlah diri untuk hidup tanpa
dia. Karena sebenarnya orang yang benar-benar
melepaskan akan melepaskan seutuhnya. Dan
orang yang benar-benar mencintai akan
mencintai sepenuhnya.
Biarlah masalalu tetap ada di belakang. Jangan
ajak beriringan dengan kita. Biar dia mencari
jalannya sendiri. Fokuslah pada kita untuk
memperjuangkan apa yang kita cari. Ini bukan
perihal aku membenci masalalu, bukan juga
perihal menunjukan keegoanku. Hanya
menjagamu dan menjaga aku dari masalah yang
mungkin saja bisa terjadi. Kita akan dihadapkan
oleh banyak tantangan, dan seharusnya itu
tantangan yang ada di depan. Bukan tantangan
dari masalalu yang sengaja kita beri kesempatan
untuk berdampingan dengan kita.
Bukan untuk menutup diri. Hanya saja. Kau dan
aku sudah sepakat untuk menuju masa depan.
Tolong pahami; ini bukan cara memaksakan
hati, juga bukan cara untuk membatasimu. Ini
hanyalah usaha untuk membuat kita menjadi
lebih paham. Bahwa banyak hal yang jadi
masalah adalah hal yang sengaja kita biarkan
hidup dengan hidup kita. Hal yang kita anggap
sepele, namun bisa merusak seisi dada.
Biarlah yang sudah tertinggal tetap tanggal.
Agar hatimu dan hatiku tetap tunggal. Agar apa
yang kita impikan bisa kita wujudkan. Agar apa
yang kita jalani bisa kita nikmati. Jangan
biarkan hal yang tidak seharusnya merusak
bahagia yang ada. Bukankah kebahagiaan kita
yang harus kita perjuangkan? Jika memang tak
ada tujuan yang beda di antara kita.
Rabu, 20 Agustus 2014
keterlaluan yang terlalu lalu berlalu (selalu)
Aku memang keterlaluan terlalu mencintaimu, dan aku ingin mengaku bahwa dalam hal mencintaimu aku gak bohong.cintaku memang terlalu, membelenggu sekian banyak rindu yg haus akan temu, terlalu.
Aku memang keterlaluan terlalu memujamu.kamu memang hanya tulang yg terbungkus daging tapi kamu terlampau indah di mataku sebagai salah satu keajaiban ciptaan tuhan.kamu begitu mempesonakan hidup ku, sehingga tak ada waktu sedetik pun terasa hambar jika kulalui denganmu.
Aku memang keterlaluan terlalu mendamba kamu, terima kasih untuk malam kemarin, malam ini dan malam yg belum aku lalui, terima kasih telah meramaikan mimpiku, terima kasih telah mengisi hati dan otak ku yg selama ini tak pernah memikirkan apa pun sebelum adanya kamu.
Tapi dalam keterlaluan ku kamu berlalu, pergi membawa mimpi² ku.aku berjalan sendiri bersama mimpi² tentang kamu dan entah sampai kapan mimpi² itu akan berlalu dan tak mungkin aku bisa terlalu lagi untuk perempuan lain selain kamu. Dan suatu saat nanti jika karena cinta aku harus
menghancurkan sepasang hati, lebih baik
aku tidak mencintai siapapun.
(Aquamarine)
mencoba
Bagiku, cinta sangat sederhana. Kamu
ada disampingku, tersenyum padaku,
dan aku bahagia karenanya.
Kita saling
membutuhkan. Dan kita saing
menguatkan. Aku pikir itu sudah cukup
sebagai definisinya.
Tapi saat hati makin mencintai, dan aku
semakin ketergantungan dengan
keberadaanmu, ternyata kebersamaan
tak lagi cukup.
Ada sisi hati yang memohon pengakuan
kalau apa yang aku inginkan dan apa
yang kamu inginkan adalah sama. Dilain
sisi, aku ketakutan kalau kejelasan
hanya membuat kebersamaan ini
menjadi berbeda.
Tapi walaupun begitu, aku tetap ikuti
aturan mainmu.
Kamu tetap tertawa
disampingku dalam diam, menjagaku
juga dalam diam. dan akupun begitu.
Mencoba memahami arti diammu.
Mencoba mengerti apa mau hatimu.
Meskipun aku tak mengerti, aku tetap
akan mencoba memahami. Aku terus
mencoba, sampai aku tak punya
keinginan lagi.
Selasa, 19 Agustus 2014
bilik hati
Perihal mencintaimu adalah hutan, dan aku ingin tersesat didalamnya.setiap hari aku selalu melakukan kebiasaan seperti aku selalu memikirkanmu meskipun melakukan itu tak akan membuatku memilikimu tapi aku bahagia.
Mungkin aku tak akan bisa mencintai wanita lain lagi selain kamu, karena hatiku cuma satu yg terbagi 4 bilik dimana di setiap biliknya sudah bersemayam siapa saja yg harus aku cintai dan aku sayangi.dan tak akan mungkin cukup lagi tempat di hatiku untuk orang yg baru lagi.
Bilik pertama sudah ada tuhanku yg menempati, tak mungkin aku menghilangkan tuhan ku didalam hatiku.yg kedua sudah ada keluargaku, ketiga telah bersemayam sahabat² ku dan bilik terakhir adalah milikmu.semuanya telah melekat erat menempati setiap sudut bilik dihatiku jika aku harus mengeluarkan salah satunya maka akan sangat menyakiti hatiku.
Senin, 18 Agustus 2014
patah hati musibah atau hikmah?
Patah Hati?
Iya, sudah, di umur seperti ini saya
tentu pernah merasakanya. Namun
seperti yang sering di katakan, ujian
itu punya tingkatan. Dan kali ini lebih
dari patah hati, ternyata ada hal lain
yang lebih menguras perasaan
“pengabaian” :’)
So, kepada siapa pun yang patah hati,
bersyukurlah. Aku akan menjadi
jaminan, sungguh itu akan
menguatkanmu, membuatmu
menghargai cinta yang kau percaya
kelak. :)
Dan kali ini, ketika aku menunggu
hatiku di patahkan. Waktu lebih
memilih membiarkanku terganntung
dalam tanyaku, dalam penantianku.
Dalam kekukuhanku bertahan, dalam
setiaku. Hanya tersebab aku telah
memilih cinta yang aku tunggu.
Terlepas dari ketetapanNYA tentang
siapa kelak belahan jiwaku, cinta tetap
saja memintaku bertahan.
Cinta telah Memilih..
Apapun akhirnya, patah dalam hati,
sakit dalam jiwa, luka dalam raga.
Pun bahagia dalam sukma..
Cinta akan selalu jadi jawaban..
Sebab cinta tak pernah salah..
Ia lahir dari nurani,
Maka segala buruknya hanya tercipta
dari didikan pelaku pencinta..
Tapi seperti itulah, tersebab cinta itu
fitrah..
Ia akan selalu menuntun pada
kebenarannya..
Pedih di hatimu itu,
walau serasa akan mencabut
nyawamu,
sesungguhnya ia membuka keindahan
sisi kehidupan yang tak mungkin kau
kenal
jika engkau tak pernah jatuh cinta.
Sesungguhnya,
Lebih baik jatuh cinta dan patah hati,
daripada tak pernah mengenal cinta.
Semakin engkau terluka,
semakin besar kemampuanmu
untuk memuliakan belahan jiwa
yang sedang disiapkan oleh Tuhan.
gak tau harus ngasih judul apa
Masih dengan perasaan yang sama,
bahkan mungkin lebih. Perasaan yang
kuletakkan di sisi tertentu di hatiku,
perasaan rindu yang kadang sakitnya
harus ku sembunyikan di balik
senyumku.
Di raga yang terlihat, mungkin tawaku
bisa menggelak, senyumku tak henti
mengembang dan candaanku bisa
dapat menghibur sesiapa.
Tapi cobalah melihat sedikit ruang di
hatiku, kau akan menemukankan ada
hampa yang menyakiti lebih dari rasa
sakit.
***
Pada tawa ada tangis
Kau sungguh mungkin tak beruntung,
di cintai oleh laki-laki sepertiku.
Laki-laki yang mencintaimu begitu
banyak tapi tak pernah sedikitpun
cukup percaya diri pada dirinya
sendiri.
Karena aku percaya dan aku
yakin Tuhan tak pernah salah
membuat skenario hidupku. Aku yakin
harapan yang tumbuh di hatiku
bukanlah hal yang kebetulan. Maka
perihal kau, aku memintamu.
Karena aku percaya,
kebahagian bukan hanya tentang
terkabulnya pinta. Tetapi pada pinta
itu dapat membahagiakan orang yang
kita cinta. Sedang untukku kau adalah
bulan bagiku yang punguk. Maka
perihal kau, bagaimana
kubahagiakanmu?
sayapku telah patah
Sayapku memang telah patah, tapi tak
menjadi alasan ku akan menahanmu
untuk terbang lebih tinggi — itu yang
terfikir hari itu saat ku tahu kau
memilih yang lain, bukan tak
mencintaimu untuk tak menahan
pergimu apatalagi melontarkan
ketaksetujuanku saat itu . Tapi jauh
sebelum itu, ku cukup tahu diri bahwa
tak ada hal istimewa dariku untuk
harus dipertahankan. Maka ketika kau
pergi, ku hanya diam dalam bisuku,
dalam pedihnya perasaanku.
Sayapku memang tak lagi mampu
mengepak, tapi tak menjadi alasan ku
akan memintamu berjalan bersamaku
lantas kau tak lagi mengangkasa — Itu
yang terfikir hari itu saat kau
mengatakan telah memilih hati yang
lain, bukan tak mencintaimu untuk tak
memaksamu memilihku saja. Tapi
jauh sebelum itu, ku cukup tahu diri
bahwa aku tak pernah cukup bisa
membuatmu jatuh cinta padaku. Maka
ketika kau tak lagi untukku, ku hanya
nanar dalam kekosonganku, dalam
lukanya asaku.
Tapi usah cemaskanku, patah sayapku
mungkin tak mampu membuatku
terbang menujumu, tapi jauh di bawah
sini doaku selalu melangit untuk
kebahagianmu. karena tak lagi penting
apakah suatu saat ku bisa kembali
terbang bersamamu atau tidak, hanya
ku ingin kau tetap terbang walau tak
lagi denganku.
Pun usah cemaskan atas patahnya
sayapku, karena kau tahu? untuk
mencintaimu dengan atau tanpa sayap
pun aku bisa melakukannya. Mungkin
kau lupa, sebelum kau beriku sayap,
jauh sebelumnya aku telah
mencintaimu, dan itu cukup untuk
menjelaskan mengapa aku mampu
mencintaimu, bahkan ketika kau tak
lagi memilihku.
Aku baik-baik saja dan akan baik-
baik saja, selama ku bisa menatapmu
dalam doaku. Bahagiamu, bahagiaku
— maka ku mohon untuk satu hal itu
kabulakanlah untukku — Jikapun kau
melihat air mataku atau kesakitan di
rasaku, tenanglah itu hanya rindu
yang kadang lebih kuat dari tegarku.
Dan tentang ku hindarimu, semoga tak
pernah terfikir olehmu bahwa itu
karena kebencian. Tentu saja itu tak
mungkin, aku hanya terlalu malu
bahwa begitu lama ku tak menyadari
sayap yang tak lagi untukku, ku paksa
menerbangkanku untuk berada di
sisimu. Maafkan aku, untuk tak
menyadarinya, menyadari begitu lama
memaksamu mencintaku..
***
Hingga di detik ini, cintaku masih
sama bahkan mungkin bertambah,
sayangnya satu sayap takkan mampu
menerbangkanku. Rinduku pun tetap
sama, bahkan perihal sapaan “hari ini”
yang meski hanya kebetulan belaka,
masih mampu mendetakkan jantungku
sama setiap kau menyapaku diwaktu
lalu, namun jujur aku takkan mampu
dengan kekebetulan apapun itu. Aku
tak bisa, di sisimu lantas tak menjadi
sesiapa, aku tak bisa.–
Jika saja boleh meminta, untuk
takdirku. Bagiku tak mengapa jika kau
bukan untukku — asal kau selalu
bahagia — dan asal di cabut satu hal
dariku — “rindu” — itu saja
tak di cintai oleh mu, dan aku sadari itu
Karena aku sudah terlanjur
mencintaimu
Seperti rahim yang tak mungkin
menelan lagi anaknya
Sekali-pun laba- laba telah
membangun sarangnya dalam hatimu
Sesungguhnya aku tidak ingin keluar.
Atau biarlah di dalamnya aku di sekap
Dengan nafas yang terengah- engah
Teriring isak yang tersandung-
sandung di tenggorokan
Inilah aku yang betapa ingin
membangkitkanmu yang tergeletak
Mungkin ini garis terberat aku
mencintaimu
Ada baiknya aku memohon ampun
Mengakui kelemahan
Menjunjung tinggi belas kasihan
Dan tak lupa berterima kasih
Aku tidak ingin hanya sekedar ada
Tapi siap dan lagi bisa
Bila lengah mata melihat
Atau lelah pundah memikul
Ketahuilah, langkahku tetaplah engkau
Aku ingin terlempar untuk membentur
bola matamu
Lalu menggelinding di atas setiap
esokmu
Bagiku, wajah yang di pukul kelak
masih lebih ringan
Daripada tidak di peluk kamu di saat-
saat seperti ini
Karena tidak di cintaimu adalah
sesuatu yang baru
Yang membuatku merasa asing di
antara segala hati yang membuka
pintunya kepadaku
Di dalam tubuhku
Di dalam hidupku
Kaulah darahku
Alasan degup jantungku
Kini aku merasa bahwa hatimu telah
menelanku hidup- hidup
Ataukah aku melantur?
Tidak… Aku hanya takut menjadi
bangkai dalam hatimu
Itu saja
Minggu, 17 Agustus 2014
lagu kita masih sama
lagu kita masih sama, meski kadang kita muternya di waktu yg berbeda.
1.kau puisi
ada penggalan lirik yg gini bunyinya "kau tahklukan hati dengan sebuah senyuman", damn thats true, hatiku bener² meleleh karena senyumanmu.kau hadir membawa sejuta rasa, kau ada dan tercipta begitu sempurna dimataku.kau membuat hari² ku berwarna, sempurna.kau hangatkan hati dan jiwaku yg telah lama membeku, aku butuh dunia dan kau untuk menjalani hidup ini.
2.not with me
"you make me so a life", iya kamu, yg membuat aku lebih hidup, lebih punya makna dan lebih punya arti.aku jadi lebih bersemangat buat jalani hari demi hari ku, aku menjadi lebih tegar menjalani cobaan yg mungkin jika gak ada kamu aku akan lunglai kalah sama keadaan, tapi karena kamu ada aku jadi lebih tegar menghadapi dunia, dan kau akan tetap seperti itu.
3.broken wings
yang pasti aku suka lagu ini, meskipun gak tau semua artinya, my english is bad you know hahahahaaa...yg pasti ini lagu bercerita tentang seorang yg mungkin dia terlalu tinggi melayang untuk menggapai sesuati di atas sana, namun sebelum dia mendapatkan itu sayapnya patah terlebih dahulu sehingga dia terjatuh.terjatuh begitu keras dan mungkin gak akan bisa bangkit lagi.
4.in loving memory
is my favorite song, bercerita tentang kehilangan kekasih tapi akan tetap mencintai kekasihnya dan tak akan tergantikan, dan itu aku banget.mungkin ini hanya sebuah lagu, tapi akan aku wujudkan dalam kenyataan, dalam cerita hidup ku, karena memang tak mungkin bagi ku untuk mencari yg lain jika hatiku masih terpaut sama dia.aku gak akan mencari lagi, aku sudah lelah untuk mengenal hati yg lain, sudah tak ada sisa cinta lagi untuk yg lain karena sudah kuberikan semua cintaku untuknya
5.immortal love
ini lagu kita yg terakhir, memang tak pernah kusangka aku bisa merasakan cinta sejati, akan ku jaga cinta ini sendirian, semua aku lakukan untuk kamu, tanpa berharap kamu membalas cintaku.
Sabtu, 16 Agustus 2014
cerpen part 1
ini ceritaku tentang memperingati HUT RI yg ke 69 tahun.eehhh.... gak berasa ya indonesia udah 69 tahun merdeka, tapi masih banyak rakyatnya yg masih terjajah.
seperti biasa setiap malam aku melaluinya di dalam kamar, waktu itu menunjukan pukul 20:26 WIB tanggal 13 agustus 2014 handphone ku berdering ada salah satu temen ku telfon,trus aku angkat telfonya
aku : halo... ada apa put?
ohhh.... iya temen ku yg telfon namanya putri
putri : gpp hen, eehhh tanggal 16-17 nanti kamu ada acara gak?
aku : gak ada put, kenapa?
putri : gini hen, tangal 16-17 besok ada undangan naik gunung penanggungan dari univ blablablablaaaa... tapi aku gak ada temen, kamu mau gak ikut biar aku ada temenya?
aku : oke deh boleh, tapi aku gak punya perlengkapan
putri : tenang aja aku punya kok buat berdua
aku : siaaapppp....berangkat kapan jam berapa?
putri : tanggal 16 sore jam 3an lah
aku : berangkat bareng apa dewe² put?, kalo dewe² aku gak ada kendaraan
putri : iya deh pake motor ku aja kita berangkat bareng, trus aku jemput kamu dimana kan aku gak tau rumah kamu???
aku : di tempat biasa kita ketemu aja put jangan jemput dirumah gak enak diliat tetangga
putri : siipppp....sampe ketemu sabtu jam 3 sore ya
aku : oke
trusss teffon dimatiin, dan aku ngelanjutin aktifitas ku dengan guling dan bantal ku dikamar sambil ngelamunin hal yg tak akan pernah terjadi dalam hidup ku hahahahahaha......
jam menunjuk angka 14:32 di tanggal 16 aku sudah siap berangkat,aku berangkat lebih awal dari jadwal biar putri gak nunggu aku terlalu lama.tak berselang lama setelah aku sampai di tempat janjian kita kemaren putri nongol.
putri : udah lama nunggu?
aku : gak kok, baru cuma 3x puasa 3x lebaran
jawabku sambil tertawa,dia pun ikut tertawa ngakak.dan kita pun akhirnya berangkat ke UTC trawas disitulah gerbang pendakian gunung penanggungan dan dari situ semuanya ditempuh dengan cara melangkah.
jam setengah 5an kita nyampe lokasi, aku nitipin motor dan si putri daftar ke panitia trus kita lanjut mendaki gunung penanggungan yg tingginya cuma sekitar 1300 meter dari permukaan laut sih, jadi bagi ku gak terlalu berat, songong banget gue hahahahahahahaa....
dalam perjalanan pendakian kita ngobrol blablabla agar gak berasa capek sambil sesekali dia bercanda dorong² aku ke samping, dan sesekali kita di salip pendaki lain yg ada di balakang kita, "merdeka" itu kata² yg selalu di ucapkan para pendaki ketika berpapasan ato menyalip pendaki lainya,aku jawab aja "belum merdeka mas karena masih jomblo" dan mereka ketawa, kayaknya pada seneng banget gitu ya melihat seorang jomblo gitu.tak berasa udah terdengar suara adzan magrib tapi kita masih ada setengah jalan untuk sampe puncak.aku ngajak putri buat istirahat bentar buat minum sama makan cemilan yg dia bawa tadi.
lima menit berlalu kita lanjutkan lagi pendakian kita ke puncak penanggungan, dan kita tiba pada bidang yg kemiringanya sampe 30-40° jadi sesekali aku harus membatu dia naik dengan menariknya dari atas, maklum lah laki² jadi ya harus menjaga perempuan, tapi sejauh ini aku gak ada perasaan sama sekali sama dia, dia aku anggap adek gak lebih.akhirnya kita sampai di puncak penanggungan, waktu itu jam menunjukan pukul 20:28 WIB.
aku mendirikan tenda di bidang yg gak rata dan sedikit miring, maklum lah kita mendakinya kurang siang jadi ya kita dapat tempatnya dilereng, tapi gak apa lah yg penting nyampe puncak.susah banget masang tenda karena udah bidangnya miring trus banyak rumput gajah jadi ya terpaksa aku mencabutinya karena kita gak bawa parang atau belati.hampir sejam akhirnya tenda sudah berdiri, trus aku nyari kayu buat bakar² biar gak dingin sama buat bikin minuman hangat ama masak mie instan.
tadi diperjalan mendaki gak berasa dingin, berkeringat malah.tapi setelah aku duduk setelah nyari kayu, mulai berasa dinginya dan ditambah dengan tiupan angin makin biadap aja dingin ini menerjang kulit tipis ku.tapi dingin itu sedikit hilang ketika aku mendekati api unggun dan menyantap minuman hangat yg di buat putri.
jam 22an lewat kita ngobrol kesana kemari entah apa yg kita bahas aku gak tau, tapi dia enak buat di ajak ngobrol.anaknya asik,meskipun dia gak ngerti apa yg aku bicarain tapi dia selalu kayak ngerti gitu, tapi padahal aku tau dia gak ngerti.akhirnya kita gak tau lagi harus bahas apa, beberapa saat diam, aku melihat yg ada disekeliling, para pendaki lain bernyanyi-nyanyi dengan gitarnya dan sesekali aku melemparkan kayu ke api unggun karena apinya hampir mati.
diam beberapa saat dia bicara padaku
putri : eehhh coba liat hp kamu, punya lagu apa aja?
aku : ada banyak put tapi kebanyakan genre rock (sambil aku sodorin hp ku ke dia)
putri : ohh ini tah pacar kamu? anak mana dia?
aku : mana? (aku kaget)
aku memang gak punya pacar tapi kenapa dia kok bertanya kayak gitu
putri : ini foto yg kamu jadiin wallpaper???
aku : ahh bukan itu cuma teman kok
trus putri ngotak-atik hp ku, setelah beberapa saat ngotak-atik hp ku dia berkata lagi
putri : nah ini kamu punya banyak foto dia, masak nyimpen foto ceweknya kok gak di akuin sih kamu ini (godanya)
aku : bukan put, itu cuma temen aja kok, ceritanya panjang put
putri : ya udah ceritain aja, aku punya banyak waktu mendengar kok ..... eehhh dia cantik lhooo, kapan nih aku dikenalin sama cewek kamu ini??
aku : dia bukan cewek ku put, kita cuma temen aja, ya cantik lah namanya jg cewek, kalo ada cowok cantik mah banci namanya (becandaku)
akhirnya aku mulai cerita dari awal sampe akhir tentang cewek itu.tak terasa adzan subuh terdengar tak berapa lam cahaya tanda pagi akan muncul terlihat di langit timur.sesaat setelah matahari muncul dari ufuk timur ada upacara bendera buat memperingati hari kemerdekaan indonesia di puncak penanggungan.setelah upacara selesai kita dan para pendaki lain berkemas untuk turun gunung.
tak ada perbincangan selama kita turun gunung, entah lelah bercampur ngantuk ini yg memang dari semalam gak tidur seakan mulut ini enggan bersuara, hanya sesekali menguap sambil menikmati indahnya suasana pagi pegunungan penanggungan.akhirnya sampai di parkiran motor trus kita lanjut perjalanan pulang menuju rumah.sampai dirumah sekitar pukul 10 pagi dan aku menulis untuk menceritakan kisah ini......
ini cinta bukan yang lain-nya
Kamu itu sesuatu, iya sesuatu yang sangat sulit
sekali aku sentuh. Bahkan untuk meraihmu pun
aku tak sanggup. Ada banyak rintangan yang
membuat kamu sulit untuk diraih. Ada banyak
alasan yang membuatku bertahan dalam
keadaan ini. Sulit memang diterima oleh akal
sehat. Tapi,, yah semua ini memang udah
jalannya. Sekalipun dipaksa pasti akhirnya gak
akan baik. Kadang ku berpikir bahwa inilah yang
dinamakan cinta, gak selalu berbanding lurus
dengan apa yang kita harapkan, pasti ada positif
dan negatifnya diakhir dari sebuah perjalanan
cinta. Walaupun kita gak pernah mengharapkan
hasil negatif yang kita terima. Aku pernah
berkhayal tentang masa-masa indahnya cinta
jika dilewati bersama kamu, tapi semua itu sirna
dalam sekejap dan berakhir untuk selamanya.
Mungkin kamu gak pernah tau apa isi dalam hati
aku sebenarnya, karena kamu gak pernah peka
akan hal itu. Kamu terlalu cuek dengan apa yang
terjadi disekeliling kamu, bahkan kehadiran aku
pun gak pernah kamu sadari. Kamu gak tau
bahkan kamu gak akan pernah tau tentang
semua ini, tentang diriku yang selalu ada buat
kamu. Akupun gak pernah mengerti tentang apa
yang terjadi dalam diri aku, tentang perasaan ini
yg selalu saja membuat diri merasa terpojokkan.
Pernah sekali aku flashback tentang masa lalu
bersama dia yang dulu pernah singgah dihati,
mengukir cerita indah bersama, selalu berbagi
rasa suka maupun duka, melewati hari-hari
penuh makna, aku pikir ini akan berulang saat
bersama kamu, tapi kenyataannya gak seperti
apa yang aku pikirkan, semua berbanding terbalik
dengan apa yang ada dalam khayalku. Semua
hanya angan-angan belaka yang nyata tapi
menyakitan. Kehidupan terasa hampa tanpa ada
tujuan. Terasa indah tapi hanya sekejap.
Menyilaukan tapi lekas redup. Pernah terkadang
aku mencoba hal-hal baru yg jauh lebih indah,
mencintai tanpa dicintai, mengagumi tanpa
dikagumi. Tanpa beban tapi terasa hambar.
Hmm..menyebalkan.
Kamu itu seperti udara, terasa tapi tak dapat
kuraih. Seperti bayangan, nyata tapi hanya
sekilas. Mungkin semua ini sudah digariskan
oleh-Nya. Perasaan yang sungguh terlalu sulit
untuk aku mengubahnya. Tak sebanding dengan
apa yang kuharapkan. Tak berjalan lurus seperti
yang seharusnya. Mungkin memikirkan jauh
kedepan tanpa kamu, seperti ada sesuatu yang
kurang, entah apa aku pun tak mengetahuinya.
Selalu saja ada sebab dan akibat dari sesuatu
hal. Sepertinya aku salah menilai kamu, aku
salah memilih kamu yang nyatanya kamu gak
pernah memikirkan aku. Bagaikan menunggu
hujan dikala sinar matahari menyinari bumi.
Sesuatu yang mustahil untuk memiliki kamu.
Mungkin aku belum mengerti arti tentang
sebuah perbedaan. Kamu yang gak pernah peka
dan aku yang terlalu berharap, sungguh jauh
berbeda. Kamu gak akan pernah tau arti tentang
sebuah kebersamaan, pengorbanan, bahkan
ketulusan. Karna sikap kamu yang selalu
mangabaikan perasaan aku. Apa pernah kamu
sekali saja menoleh dari perhatian aku ke kamu?
Gak kan? Aku muak dengan semua ini, aku benci
keadaan ini. Seandainya saja kau lebih mengerti
tentang rasa ini, mungkin semua gak akan
seperti ini endingnya..
Tapi..yah,, inilah hidup, selalu ada awal dan
akhirnya dari sebuah cerita. Aku pun harus siap
menerima segala resikonya apapun itu. Seburuk
apapun hasilnya, aku terima dengan lapang dada
dan rendah hati. Karena suatu saat nanti akan
ada sesuatu kebahagiaan buatku yang pasti jauh
lebih baik dari ini. Takkan ku sesali kisah yang
tak tercipta ini, takkan kubenci dirimu, takkan
kulupakan setiap alurnya, bahkan mungkin akan
kukenang sampai nanti, sampai suatu saat
kutemukan cinta dan ketulusan yang sejati yang
tercipta hanya untukku. I Miss You Dear..
Langganan:
Postingan (Atom)