Terkadang aku ingin berdoa
seraya menangis kencang
dalam kebisuan pada malam-
malam lalu. Memperlihatkan
kelemahanku pada Tuhan
bahwa tidak semua lelaki dapat
menahan kerinduan terhadap
perempuannya.
Entah kapan kita pernah berjanji
untuk bertemu, setelah sekian
lama aku menabung pundi-
pundi rindu yang kusimpan di
dalam dadaku yang kian
meringkih akibat harapanku
sendiri dari waktu ke waktu.
Namun sayangnya penantian
tak pernah sederhana, dan
sayangnya penantian tak selalu
menghasilkan temu. Kau tau?
Aku selalu menghargai waktu
dengan tidak membahasnya
saat bersamamu. Kau tau?
Setiap pertemuan adalah bom
waktu menuju perpisahan
hingga tiba saatnya entah
dengan alasan apa di ujung
jalan kita melepas genggaman.
Kau tau?
Tak ada yang benar-benar
selamat dalam ucapan selamat
tinggal.
Mungkin di lain hari kita akan
bertemu kembali. Aku ingin
melihat siapa di antara kita
yang senyumnya paling
bahagia.
Bersiaplah, bila suatu hari
waktu itu tiba.
Kita berdua sama-sama hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar