Jumat, 28 November 2014

Putus lah asa ini

Apakah aku harus berhenti..
ketika mimpi tak lagi punya arti
lalu.. akankah aku harus tetap terdiam..
ketika angan hanya sebuah harapan
yang tak mungkin untuk terwujudkan

sungguh.. aku sangat lelah
dan terima kasih karena telah memberiku luka
aku sirna... seperti bayangan menjelang terang
hilang tanpa sedikitpun akan tetap di kenang
seperti layangan yang telah kehilangan benang
tanpa arah dan lalu hilang tanpa tujuan.

aku jenuh..
dan kapalku tak kunjung berlabuh..
hingga terlupa cara melempar sauh..
aku tersesat di tengah hutan yang begitu gelap, kelam dan begitu suram.

aku kalah.. dan aku kan mengalah
tolong aku..., aku seperti serigala yang kehilangan
rembulan..
melolong penuh kerinduan..
kakiku perih karena berlari tiada henti, berdarah dan
bernanah menuju lembah fatamorgana.

dimana kebahagiaan.. keluhku pada harapan..
dimana kedamaian.. teriakku pada keramaian

aku mati..
bahkan nisanku tiada yang menangisi..
cuma sebongkah batu yang selamanya akan membisu
hanya seonggok tanah merah.. yang akan mudah
terlupa..

Rabu, 26 November 2014

Menanti

lagi-lagi aku terbayang
tentang sesuatu yang aku harap segera
menghilang
lagi-lagi aku terngiang
suara lembut yang membuat hati meradang

sudahlah..
walau kadang terasa lelah
mengapa hati selalu bimbang
bukankah cinta itu tak mesti di kenang
sedangkan perjalanan masih terlalu panjang

masihkah ada harapan ?
tentang sesuatu yang selalu kunantikan
walau semua tak ada kejelasan
tapi setidaknya...berikan aku sedikit saja
penjelasan

aku belum gila..
tapi mengapa mengingatmu itu sungguh
menyiksa
aku masih belum menyerah sayang..
walau menantimu itu seperti kepingan
yang tidak tahu kapan bisa disatukan

ah.. tapi tak mengapa
biarkan saja semua seperti adanya
biarkan saja mereka tertawa seenaknya
karena cinta tetap cinta..
dan biarkan saja waktu yang akan menjawabnya

Selasa, 25 November 2014

Menunggu diam

bukan jawaban.. tapi hanya diam
bahkan suara indahmu telah tenggelam oleh
denting jam
aku masih menunggu, walau hanya sebuah
jawaban
begitu banyak kepastian yang ku nantikan.

dan engkau hanya diam..
seolah telah tenggelam..oleh bisu yang begitu
kelam
bahkan waktu menertawaiku.. karena aku ikut
terpaku,
menunggumu bersama heningmu..

apakah aku harus bersumpah serapah..
atas penantian yang begitu lama
atau... aku hanya berlapang dada
lalu pergi.. dengan begitu banyak pertanyaan di
kepala.

jangan menyiksaku dengan bisu
lalu kemudian membunuhku dengan pesonamu
karena sebuah senyuman bukanlah sebuah
jawaban
pada sebuah hati yang begitu.. meminta harapan
dan lalu perlahan-lahan menjadi sebuah ketidak pastian.

Jumat, 14 November 2014

Rindu jadi benalu

Malam ini biarkan aku merenung di bawa
keheningan malam.
Terpaku menatap langit yang tak balas
menatapku.
Aku tidak akan berpikir bahwa itu karena
langit terlalu angkuh untuk melihatku yang
hanyalah seorang pengagumnya.
Aku hanya akan berpikir, saat ini dia terlalu
sibuk untuk membalas senyum yang sedari
tadi telah ku lemparkan padanya.

Mungkin, dia tengah menatap bintang?
Atau, dia sedang bersama dengan
rembulan?
Atau mungkin, seperti diriku dia juga ingin
sendirian?
sebenarnya aku hanya terlalu ingin tahu,
Benarkah, langit benar-benar tidak tahu?
Bahwa rinduku terlalu kuat dalam
belenggu.
Hingga, membuatku seolah-olah berubah
menjadi benalu.